Warga Tidore Masih Memiliki Kesadaran Politik yang Rendah, Usaha Kolaborasi Generasi Muda Berdikari Melek Politik

Tidore, Maluku Utara – Dalam dinamika demokrasi Indonesia, tingkat kesadaran politik masyarakat menjadi salah satu indikator penting keberhasilan pembangunan. Namun, di sejumlah daerah termasuk Tidore Kepulauan, tingkat kesadaran politik masyarakat dinilai masih relatif rendah. Kondisi ini menjadi tantangan besar, terutama menjelang pemilu dan pilkada, di mana partisipasi aktif warga sangat dibutuhkan untuk melahirkan pemerintahan yang kuat dan demokratis.


Kesadaran Politik yang Masih Rendah

Beberapa pengamat politik lokal menyebutkan bahwa warga Tidore masih banyak yang apatis terhadap politik. Banyak masyarakat yang menganggap politik hanya milik segelintir elite, sementara mereka hanya sekadar “penonton” yang tidak memiliki pengaruh besar.

Rendahnya kesadaran politik ini terlihat dari:

  1. Partisipasi pemilih yang menurun pada beberapa ajang pemilihan.
  2. Minimnya pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban politiknya.
  3. Rentan terhadap politik uang dan janji-janji pragmatis dari para kandidat.

Padahal, dalam demokrasi yang sehat, masyarakat memiliki peran utama sebagai penentu arah pembangunan daerah.


Peran Generasi Muda Berdikari

Melihat kondisi ini, kelompok Generasi Muda Berdikari muncul sebagai inisiator gerakan kolaboratif untuk meningkatkan literasi politik masyarakat Tidore. Mereka percaya bahwa dengan membangun kesadaran politik sejak dini, masyarakat dapat menjadi lebih kritis, aktif, dan mandiri dalam menentukan pilihan politiknya.

Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:

  • Mengadakan diskusi publik dan forum warga untuk membahas isu-isu politik lokal.
  • Menyelenggarakan pelatihan literasi politik bagi pemuda dan pelajar.
  • Membuat kampanye edukatif di media sosial tentang pentingnya partisipasi politik yang sehat.
  • Mendorong keterlibatan masyarakat dalam musyawarah desa dan forum pembangunan daerah.

Dengan pendekatan kolaboratif ini, Generasi Muda Berdikari berusaha membangun kesadaran kolektif, bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, melainkan juga tentang kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.


Tantangan dan Harapan

Tantangan terbesar dari usaha ini adalah mengubah pola pikir pragmatis masyarakat yang seringkali lebih mementingkan keuntungan jangka pendek ketimbang visi pembangunan jangka panjang. Selain itu, masih ada anggapan bahwa politik hanya milik “orang-orang besar” sehingga membuat warga enggan terlibat.

Namun, ada pula harapan besar. Semakin banyak generasi muda yang peduli dan mau turun tangan memberi edukasi, maka perlahan tingkat kesadaran politik masyarakat akan meningkat. Dengan partisipasi aktif warga, pemimpin yang terpilih nantinya bisa lebih akuntabel dan benar-benar mewakili kepentingan rakyat.


Kesimpulan

Rendahnya kesadaran politik warga Tidore menjadi tantangan serius dalam membangun demokrasi yang sehat. Namun, melalui usaha kolaboratif Generasi Muda Berdikari, harapan untuk melahirkan masyarakat yang melek politik, kritis, dan partisipatif semakin terbuka.

Politik bukan hanya milik segelintir elite, tetapi ruang bersama untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Jika generasi muda terus bergerak dan masyarakat semakin sadar, Tidore berpeluang melahirkan model demokrasi lokal yang kuat, mandiri, dan berpihak pada kesejahteraan bersama.