Tidore, Maluku Utara – Dunia musik hip hop Indonesia semakin berwarna dengan hadirnya sosok Bams Conoras, musisi asal Tidore yang dikenal luas dengan julukan uniknya, “Presiden Tidore”. Dengan gaya khas, lirik tajam, dan semangat yang mewakili identitas lokal, Bams berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu figur hip hop yang patut diperhitungkan, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Awal Perjalanan Musik
Bams Conoras mulai menekuni dunia musik sejak usia remaja. Terinspirasi dari aliran hip hop global dan musisi legendaris, ia kemudian memadukan gaya rap dengan nuansa lokal Tidore. Perpaduan inilah yang membuat karya-karyanya terasa otentik dan berbeda.
Julukan “Presiden Tidore” lahir dari kecintaannya terhadap kampung halaman. Melalui musik, ia ingin menyuarakan kebanggaan akan identitas Tidore, sekaligus memberi semangat positif bagi generasi muda di daerahnya.
Gaya Musik dan Lirik
Musik Bams dikenal enerjik, penuh semangat, dan kaya akan pesan sosial. Ia kerap mengangkat isu-isu kehidupan sehari-hari, mulai dari persoalan sosial, perjuangan anak muda, hingga semangat persatuan.
Yang membuat Bams berbeda adalah kemampuannya memadukan bahasa Indonesia dengan dialek lokal Tidore, sehingga menghadirkan warna khas yang sulit ditemukan pada musisi hip hop lainnya. Liriknya sering dianggap sebagai cermin realitas sosial, dengan sentuhan kritik yang dibalut kreativitas.
Popularitas dan Julukan “Presiden Tidore”
Popularitas Bams meningkat tajam setelah beberapa lagunya viral di media sosial. Julukan “Presiden Tidore” kemudian semakin melekat karena ia dianggap sebagai ikon musik hip hop asal Tidore yang mampu membawa nama daerahnya ke panggung nasional.
Sebutan tersebut bukanlah simbol politik, melainkan ungkapan kebanggaan dan representasi dirinya sebagai anak Tidore yang berjuang melalui musik. Banyak anak muda di Maluku Utara merasa terinspirasi oleh sosok Bams, karena ia menunjukkan bahwa musik bisa menjadi wadah untuk berekspresi sekaligus menjaga identitas budaya.
Kontribusi untuk Musik dan Daerah
Selain berkarya, Bams juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan seni di Tidore. Ia sering tampil di acara lokal, festival budaya, hingga konser komunitas. Kehadirannya bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga membangun motivasi bagi generasi muda untuk berani bermimpi besar.
Dalam beberapa wawancara, Bams menyebutkan bahwa misinya adalah membawa nama Tidore dikenal luas melalui musik, serta menunjukkan bahwa hip hop bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan penyampaian pesan moral.
Masa Depan dan Harapan
Ke depan, Bams Conoras atau “Presiden Tidore” berencana untuk terus mengembangkan musiknya dengan kolaborasi bersama musisi dari berbagai daerah di Indonesia. Ia juga berharap dapat tampil di panggung internasional, membawa nama Tidore dan Maluku Utara ke level yang lebih tinggi.
“Musik adalah bahasa universal. Dari Tidore, kita bisa berbicara ke dunia,” ungkap Bams dalam salah satu kesempatan.
Kesimpulan
Bams Conoras, atau yang lebih dikenal dengan Presiden Tidore, bukan hanya seorang musisi hip hop, tetapi juga ikon kebanggaan masyarakat Tidore. Dengan gaya khas, pesan mendalam, dan semangat lokalitas, ia berhasil mengangkat nama daerahnya sekaligus memperkaya dunia musik hip hop Indonesia.
Sosoknya menjadi bukti nyata bahwa dari sebuah pulau kecil di Maluku Utara, lahir talenta besar yang mampu bersuara lantang di panggung nasional.